Dengan tarif :
Perorangan : Rp 4,200
Jeep/Sedan : Rp 2,000
Kijang/Carry : Rp 4,000
Mini Bus : Rp 6,000
Mikro Bus : Rp 8,000
Bus : Rp 10,000
Sekitar 100 meter dari pos retribusi, anda akan menjumpai pertigaan. Bila anda mengambil jalan kekiri atas, akan langsung menuju anak tangga kawah gunung Galunggung. Sementara bila anda mengambil jalan kekanan, anda akan menjumpai Pemandian Air Panas Cipanas diujung jalannya. Perjalanan ke arah Kawah Galunggung dari pos retribusi sekitar 15 menit lamanya. Dengan dominasi jalan menanjak sekitar 45 derajat. Dan 15 menit jalan kaki dengan jalan mendatar dari pos retribusi hingga lokasi pemandian air panas Cipanas.
Beralih keatas kawah Gunung Galunggung
Di sekitar anak tangga Gunung Galunggung ini banyak terdapat warung tradisional dan juga pangkalan ojek yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk memenuhi kebutuhannya selama berada di objek wisata ini. Harga-harga yang ditetapkan pedagang pun relatif murah untuk ukuran sebuah objek wisata. Misalnya, lontong, hanya dihargai 500 rupiah perbuahnya, dan the botol dihargai 3,500 perbotolnya.
10.40 – mulai menapaki 620 anak tangga Gunung Galunggung.
Sesampainya di kaldera kawah Gunung Galunggung ini, terlihat 6 air terjun kecil yang tersebar di sekitar lerengan gunung Galunggung. Dari sini pula saya dapat melihat sebuah musholla yang terletak disebelah barat kawah yang di belakangnya terdapat semacam tempat semedi dengan bekas-bekas dupa dan lainnya dari warga sekitar. Tempat semedi ini bentuknya seperti pos kecil dengan batu sebesar Daihatsu Espass yang agak menjorok keluar, sehingga membentuk seperti cerukan.
Bila hari dirasa cukup baik, beberapa penduduk sekitar mengisi waktu luang mereka untuk memancing didanau kawah Gunung Galunggung ini. Sebagian besar dari mereka membawa lebih dari satu joran (alat pancing), bahkan ada yang membawa payung untuk melindungi dari teriknya matahari dan sesekali rintik hujan. Anda tentu bertanya-tanya, mengapa ada ikan di danau bekas kawah ini. Menurut pengakuan penduduk setempat yang saya jumpai, pada awalnya benih ikan yang disebar di danau kawah ini hanya untuk mengetahui beracun atau tidaknya air danau. Namun setelah beberapa waktu, ternyata ikan-ikan tersebut tidak mati, namun justru bertambah banyak. Karenanya, warga sekitar menambahkan lagi jumlah benih ikan kedanau kawah tersebut. Dan dari sini pula, banyak warga sekitar yang kemudian mulai memancing di areal kawah ini tiap harinya. “yah, paling buat makan sehari-hari aja ikan hasil tangkepannya. Kalo ada yang mau beli, ya saya jual”, ucap salah seorang pemancing yang saya temui. Jenis ikan yang ditebar di danau ini beragam, seperti ikan Mas, Mujair, dan lain-lain.
Pernah ada yang meninggal di danau kawah Gunung Galunggung karena mencoba berenang dan tersedot kedalam. Letkol Bonang namanya. Jenazahnya baru ditemukan 3 hari kemudian.padahal bila melihat sangat tenangnya danau kawah ini, menurut logika adalah sangat mudah mencari orang yang tenggelam, namun logika apapun rasanya terpatahkan bila hal tersebut sudah menyangkut unsur-unsur mistik yang dimiliki oleh suatu tempat. Menurut kesaksian salah seorang petugas pos retribusi, korban ini sebenarnya telah memiliki sertifikat selam dan renang, jadi pasti tidak akan terjadi apa-apa. Tapi alam berkehendak lain. Pada tahun 2006 silam, pernah ada mahasiswa pecinta alam yang membawa perahu karet ke areal kawah. Disekitar kawah gunung Galunggung juga terdapat tebing-tebing curam yang dapat dijadikan sebagai objek panjat tebing bila anda ingin mencobanya.
Berburu sunrise keatas, arah kaldera gunung Galunggung dan eksplorasi area lain disekitar kawah gunung Galunggung. Sunrise dari kaldera gunung Galunggung ini hanya dapat dinikmati oleh mata saja. Untuk objek foto, saya anggap kurang menarik, karena mulai foreground hingga background-nya tidak ada yang dapat dijadikan sebagai point of interest. Namun bila anda cukup kreatif, anda dapat menggunakan warung-warung kosong yang berada disekitar kaldera untuk dijadikan sebagai objek foreground anda.
Bila waktu anda cukup banyak, anda bisa mengitari kaldera gunung Galunggung hingga ke bagian barat dayanya. Kemudian melanjutkan menyusuri sungai kearah musholla yang terdapat di bagian barat kawah, serta salah air terjun yang terdapat cukup jauh dari musholla al-falah ini. Untuk dapat mencapai air terjun disebelah kiri musholla, anda harus menyusuri jalan setapak hutan dan harus berhati-hati karena jalan yang akan dilalui jarang dilewati manusia serta kemungkinan bertemu babi hutan.